Jumat, 26 Februari 2010

Kisah Tikus dan Petani

(maaf, karena saya tidak hafal cerita keseluruhannya, jadi saya akan memberikan intisari cerita tersebut)

Kisah ini dimulai dari seorang petani yang menyiapkan perangkap tikus di dapur rumahnya karena banyak sekali makanannya yang dimakan tikus. Ketika tikus ingin mencari makanan di rumah sang petani tersebut, ia kaget melihat perangkap tikus yang ada di sekitar dapur sang petani. Ia langsung panik dan berkata kepada ayam bahwa ada perangkap tikus di dapur sang petani. "Maaf, ini bukan urusanku, ini tidak ada hubungannya denganku.." kata ayam.

Lalu tikus pun berlari menghampiri kambing, sapi, dan ular, tapi ia mendapatkan jawaban yang sama. Malam pun datang dan tiba-tiba ular-lah yang terkena perangkap tikus, dan istri sang petani terkena bisa-nya. Istri sang petani sakit. Lalu petani membuat sup ayam untuk menyembuhkan istrinya, tapi hasil nya nihil, sang istri masih sakit.
Karena banyaknya orang yang menjenguk istri sang petani, maka sang petani pun memotong kambing dan sapinya untuk makan para pembesuk.


Makna-makna yang saya dapat dari cerita tersebut adalah ketika seseorang mendapat masalah dan kita hanya membiarkannya saja tanpa ada bantuan apapun, ini juga akan membuat masalah kepada kita. Itu adalah akibat dari keegoisan kita dan meremehkan masalah orang lain karena tidak ada hubungannya dengan kita. Tetapi ternyata masalah orang lain juga bisa menjadi masalah kita seperti cerita diatas.

Dengan membaca cerita ini, memberikan saya pelajaran bahwa kita harus memberikan bantuan atas masalah orang lain, walaupun bantuan itu sangat kecil, tapi berusahalah untuk membantu orang tersebut.